banner 728x250
Berita  

KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, Dunia Transportasi Kembali Berduka

KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, Dunia Transportasi Kembali Berduka
banner 120x600
banner 468x60

Banyuwangi – Dunia transportasi laut Indonesia kembali berduka menyusul insiden tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Rabu (2/7/2025) malam. Kapal nahas tersebut bertolak dari Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, sebelum akhirnya dilaporkan tenggelam sekitar pukul 23.55 WIB di Perairan Cekik, Gilimanuk.

Peristiwa tragis itu terjadi sekitar 25 menit setelah kapal lepas jangkar pada pukul 22.56 WIB. Menurut Kepala Kantor Badan SAR Wilayah Jawa Timur, Nanang Sigit, kapal diperkirakan tenggelam sekitar pukul 23.20 WIB dan laporan resmi diterima selang beberapa menit kemudian.

banner 325x300

“KMP Tunu Pratama Jaya berangkat menuju Pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 22.56 WIB. Kapal itu kemudian dilaporkan tenggelam pada pukul 23.55 WIB, tepatnya di Perairan Cekik, Gilimanuk,” ujarnya saat diwawancarai langsung oleh Radio Suara Surabaya.

Berdasarkan data manifest sementara, kapal tersebut mengangkut total 65 orang, terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru kapal. Selain itu, kapal juga memuat 22 unit kendaraan, yang terdiri dari 14 truk dan kendaraan jenis lainnya.

Upaya evakuasi langsung digencarkan oleh tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI AL, Polairud, serta relawan dari masyarakat pesisir. Hingga berita ini ditulis, proses evakuasi korban masih berlangsung, sementara data jumlah korban jiwa maupun selamat masih terus diperbarui.

Penyebab pasti tenggelamnya kapal masih dalam tahap investigasi. Dugaan awal mengarah pada gangguan teknis di tengah perjalanan, namun pihak berwenang belum memberikan pernyataan resmi terkait hal tersebut.

Peristiwa ini menambah daftar panjang tragedi laut di perairan Indonesia dan menjadi sorotan serius terhadap aspek keselamatan dan pengawasan armada penyeberangan, khususnya jalur vital Selat Bali yang dikenal padat aktivitas pelayaran.

Pemerintah daerah dan instansi terkait diharapkan segera memberikan pendampingan terhadap keluarga korban serta mempercepat proses penyelidikan untuk mencegah kejadian serupa terulang.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *