Pringsewu, Jejakpristiwa.id- Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Pringsewu kembali melaksanakan kegiatan “Bawaslu Goes To School: Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Bagi Pemilih Pemula”, bertempat di SMAN 2 Gadingrejo pada Rabu (8/10/2025). Kegiatan ini bertepatan dengan Debat Calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS SMAN 2 Gadingrejo, yang menjadi momentum tepat dalam menanamkan nilai-nilai demokrasi kepada generasi muda.
Kegiatan dihadiri langsung oleh Ketua Bawaslu Pringsewu Suprondi dan Anggota Bawaslu Pringsewu Adam Malik, yang juga menjabat sebagai Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat. Melalui kegiatan ini, Bawaslu Pringsewu berupaya mengajak para pemilih pemula untuk lebih memahami pentingnya peran mereka dalam menjaga demokrasi serta berpartisipasi aktif dalam setiap proses pemilihan.
Dalam sambutannya, Adam Malik menyampaikan bahwa pemilihan calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS merupakan miniatur demokrasi sesungguhnya. Menurutnya, proses pemilihan di lingkungan sekolah menjadi sarana pembelajaran bagi siswa untuk memahami arti penting demokrasi, bukan hanya sebatas memilih atau dipilih.
“Lewat proses demokrasi, kita belajar memilih pemimpin yang lebih baik dari sebelumnya. Hasil bukanlah yang utama, tetapi proses pemilihan yang luber, jurdil dan sesuai aturan adalah hal yang perlu dijaga. Dari sinilah karakter demokratis itu tumbuh,” ujar Adam Malik.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Pringsewu Suprondi menegaskan bahwa salah satu ciri utama demokrasi adalah pemilihan secara langsung oleh rakyat. Ia menyebut, kegiatan “Bawaslu Goes To School” merupakan langkah nyata dalam menumbuhkan kesadaran politik dan semangat pengawasan partisipatif di kalangan pelajar yang merupakan Gen-Z.
“Kami ingin para siswa memahami bahwa menjadi pemilih itu bukan sekadar hak, tapi juga tanggung jawab. Melalui kegiatan ini, kami berharap lahir generasi yang menjunjung tinggi kejujuran, sportivitas, integritas dan semangat berkompetisi yang sehat demi kemajuan sekolah dan masa depan demokrasi Indonesia,” ujar Suprondi.
Ia juga menambahkan, Pemilihan Ketua OSIS bukan sekadar rutinitas tahunan sekolah, tetapi merupakan miniatur dari proses demokrasi bangsa. Karena itu, siswa diajak untuk memilih berdasarkan visi dan misi, bukan karena pengaruh, kedekatan, atau pemberian.
Melalui kegiatan edukatif seperti ini, Bawaslu Pringsewu berharap nilai-nilai demokrasi dan pengawasan partisipatif dapat tumbuh kuat di kalangan generasi muda, sebagai bagian dari upaya bersama menjaga demokrasi yang bermartabat di Indonesia.
Ben