banner 728x250
Opini  

Berawal Mimpi, Hingga Bangun Makam Nyai Keturunan Yaman, Akhirnya Dibongkar Paksa!

Berawal Mimpi, Hingga Bangun Makam Nyai Keturunan Yaman, Akhirnya Dibongkar Paksa!
banner 120x600
banner 468x60

Kisah tentang makam yang muncul tiba-tiba di Ngasinan, Jetis, Ponorogo menjadi perbincangan hangat. Makam tersebut dikenal oleh warga setempat sebagai makam Nyai Condrowarti binti Sayid Usman Al Yaman, seorang keturunan Yaman yang diyakini memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam di Indonesia. Namun, cerita yang penuh misteri ini berakhir dengan tindakan pembongkaran paksa oleh masyarakat yang didukung oleh LSM Perjuangan Walisongo Indonesia (PWI).

Semua bermula ketika seorang individu mengaku mengalami mimpi yang mengarah pada penemuan dan pembangunan sebuah makam. Mimpi tersebut dipercaya sebagai tanda untuk mendirikan makam seorang tokoh besar, yang kemudian diyakini sebagai Nyai Condrowarti, keturunan Sayid Usman Al Yaman, yang memiliki garis keturunan dari Hadramaut, Yaman.

banner 325x300

Tanpa bukti sejarah yang kuat, makam tersebut dibangun di atas lahan milik seorang warga bernama Hariyanto, yang kemudian menjadi pusat perhatian masyarakat sekitar. Sebagai sosok yang dihormati, Nyai Condrowarti disebut-sebut memiliki sejarah panjang dalam menyebarkan Islam di Nusantara. Namun, semakin banyak orang yang merasa ragu dengan klaim tersebut, karena tidak ada bukti yang dapat mengonfirmasi identitas tokoh tersebut.

Masyarakat Ponorogo terbelah dalam pandangannya mengenai makam ini. Satu sisi meyakini bahwa makam tersebut adalah tempat peristirahatan seorang tokoh yang layak dihormati, sementara sisi lain meragukan keaslian klaim yang menyebutkan makam itu milik seorang tokoh penting dari keturunan Yaman.

Proses pembongkaran dimulai ketika muncul keraguan terhadap kebenaran sejarah makam tersebut. Para warga, yang sebelumnya khawatir akan terjadinya pemalsuan sejarah, bergabung dengan LSM PWI untuk melakukan klarifikasi lebih lanjut. Pembongkaran makam menjadi pilihan yang dianggap tepat untuk menjaga keaslian sejarah dan menghindari kesalahpahaman yang bisa merugikan masyarakat.

Pada Rabu, 30 April 2025, masyarakat bersama PWI Laskar Sabilillah melakukan pembongkaran makam yang sebelumnya dianggap keramat tersebut. Pembongkaran dilakukan setelah pemilik lahan, Hariyanto, menerima laporan dan klarifikasi bahwa makam tersebut tidak memiliki bukti sejarah yang valid. PWI Laskar Sabilillah, yang dipimpin oleh Ketua Nanang Saiful Fathoni, juga mengungkapkan bahwa makam tersebut tidak terdaftar dalam catatan sejarah Islam atau sebagai situs yang diakui oleh masyarakat setempat.

Sebanyak 100 orang terlibat dalam proses pembongkaran yang dilakukan dengan hati-hati dan penuh pertimbangan. Pembongkaran ini bukan hanya soal fisik makam, tetapi juga sebagai upaya untuk menjaga keaslian budaya dan sejarah yang telah diwariskan oleh para pendahulu.

Tindakan ini membawa pesan penting bagi masyarakat bahwa sejarah dan tradisi harus dijaga dengan hati-hati, agar tidak ada ruang bagi pemalsuan yang bisa mengganggu pemahaman generasi penerus. Pembongkaran makam Nyai Condrowarti ini menegaskan bahwa kebenaran sejarah harus selalu dicari dan dijaga, meskipun terkadang harus menghadapi kontroversi.

Peran PWI Laskar Sabilillah dalam menegakkan kebenaran ini menjadi contoh bagi kita semua, bahwa dalam masyarakat yang plural dan beragam, penting untuk selalu berpegang pada prinsip kejujuran dan keaslian, baik dalam hal sejarah, budaya, maupun agama.

Kisah tentang makam Nyai Condrowarti binti Sayid Usman Al Yaman ini berakhir dengan pembongkaran paksa yang menegaskan pentingnya proses verifikasi dalam segala hal yang berkaitan dengan sejarah dan tokoh-tokoh penting. Walaupun makam tersebut dibongkar, kisah ini tetap menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus menjaga dan memelihara sejarah dengan bijaksana.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *