banner 728x250
Berita  

Kasdim 1505/Tidore, Hadiri Shalat Hari Raya Idul Adha 1444 H/2023 M Di Masjid Agung Nurul Bahar

banner 120x600
banner 468x60

Kepala Staf Kodim 1505/Tidore Mayor Inf Kusairi menghadiri shalat Idul Adha 1444H/2023 M di selenggarakan oleh Pemerintah Kota Tidore Kepulauan di Masjid Agung Nurul Bahar, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Kamis (29/6/2023).

 

banner 325x300

Turut hadir Walikota Tidore Kepulauan Capt. H. Ali Ibrahim, MH, Sekda Ismail Dukomalamo, S.Pd , Wakapolresta Tidore AKBP Eddy Sugiharto, SE.MH, Kasdim 1505/Tidore Mayor Inf. Kusaeri, Pasi Intel Kodim 1505/Tidore Kapten Inf. Asihno, Kejari Tidore Faizal Arifuddin, S.H. MH, Ketua Pengadilan Agama Tidore Zahra Hanafi, SHI. MH, H. Kepala Kementrian agama Tidore.m Ibrahim Muhammad, S. Ag, Kepala BNN Tidore Harun Hi Abdullah, SE, serta Para Pimpinan OPD Kota Tikep dan seluruh Jamaah Sholat Idul Adha 1444 H.

 

bertindak sebagai khatib Ustadz Bayudin Sudin, M.Pdi dan imam Drs. Ali M Tero.

 

Di dalam khotbah Ustadz Sudin, M.Pdi, Mengungkapkan, Hari ini kumandang takbir, tahmid, tasbih dan tahlil mengema membelah angkasa, menghiasi jagad raya. Hari ini gema takbir membahana menembus patela langit dan bumi, disimak para malaikat dan mengetarkan musuh-musuh agama ini. Hari ini lebih dari satu koma enam milyar kaum muslimin menyatakan rasa gembira dan syukur kerena Allah menjadikannya sebaga ummat tebaik di tengah manusia lainnya. Mereka bermunajat dengan lezatnya dzikir, berdoa dengan cita rasa surgawi yang nikmat melalui kalimat-kalimat thaiyyibah yang merasuk ke jiwa.

 

Karunia Allah yang besar yang diterima selama ini kini mereka syukun dengan suka cita melalui gurban yang meraka lakukan. Nama Allah bergema di seluruh pelosok negeri, dari negeri terkaya sampai termiskin, dari mulut penguasa sampai rakyat jelata, dan jutawan hingga pengemis.

 

Dalam kehidupan yang katanya moderen ini, nilai peristiwa (urban yans dilakukan Nabi Ibrahim AS tersebut sering terlupakan, masih banyak praktek-praktek yang mengarah kepada mengorbankan manusia untuk mencapai tujuannya, mengurbankan kepentingan orang banyak dem terpenuhi ambisi kepentingan pribadinya. Mengorbankan nurani demi syahwatnya, seperti mengambil yang Yaa : haknya, pembunuhan bermotif dendam, membunuh karir karena mau bersaing sehat.

 

Nabi Ibrahim As, hidup pada abad ke-18 SM, suatu masa ketika terjadi persimpangan jalan pemikiran kemanusaian tentang gurban-gurban yang masih berwujud manusia. Di satu pihak ada yang mempertahankan tradisi membiarkan manusia digurbankan agar dewa mereka tidak marah, di pihak yang lain, ada pula yang mempunyai pemikiran bahwa manusia telalu mahal harganya untuk digurbankan. Disinilah ajaran yang dibawa Nabi Ibrahim AS, memberikan jawaban kepastian yaitu pada saat beliau mendapatkan wahyu melalui mimpinya pada tanggal 09 Dzulhijjah untuk menyembelih anaknya Nabi Ismail As yang kita kenal dengan Hari “Arafah. Kemudian puncak pelaksanaannya tanggal 10 dzulhijjah. Peristiwa tersebut seolah membuka jalan sejarah Theologis bahwa Ourban bukanlah berwujud manusia.Kisah pengurbanan Nabi Ibrahim As tersebut dapat kita telusuri rekam jejaknya melalui firman Allah SWT.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *