Tuban — Hari itu, 3 Desember 2025, menjadi salah satu momen yang tak akan dilupakan oleh keluarga besar Laskar Ronggolawe Nusantara. Di ruang sederhana Bakesbangpol Tuban, sebuah babak baru lahir. Pemerintah Kabupaten Tuban, melalui Bakesbangpol, resmi mengakui keberadaan organisasi tersebut dan menyerahkan Surat Keterangan Terdaftar (SUKET)—dokumen yang menjadi simbol legitimasi, kepercayaan, dan harapan baru bagi perjuangan mereka.
Bagi Laskar Ronggolawe Nusantara, pengakuan itu bukan sekadar selembar kertas. Ia adalah wujud pengakuan atas komitmen, kerja sosial, dan kepedulian yang selama ini mereka tanamkan untuk masyarakat Tuban dan wilayah sekitarnya.
“Terima kasih, Pemerintah Kabupaten Tuban”
Ketua Laskar Ronggolawe Nusantara, M. Solik, menyampaikan ungkapan tulusnya. Dengan mata berkaca-kaca ia berkata:
“Kami berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Tuban, khususnya Bakesbangpol, atas pengakuan dan kepercayaan ini. SUKET ini bukan hanya legalitas—ini amanah untuk kami agar terus bekerja, membantu, dan mengabdi untuk masyarakat.”
Para pengurus dan anggota yang hadir merasakan kebanggaan yang sulit dilukiskan dengan kata-kata. Setelah perjalanan panjang, kerja lapangan, dan dedikasi tanpa pamrih, mereka kini berdiri lebih tegak, lebih kuat, dan lebih siap berkontribusi untuk desa-desa di Tuban.
Simbol Kepercayaan, Modal untuk Mengabdi
Dengan adanya SUKET, Laskar Ronggolawe Nusantara kini memiliki landasan hukum yang jelas untuk menjalankan berbagai program sosial, termasuk:
- pemberdayaan masyarakat,
- pendampingan hukum,
- pengawasan sosial,
- kegiatan kemanusiaan,
- serta pengelolaan dan peninjauan lahan seperti di Sumberejo dan Pekuwon Rengel.
Banyak warga menilai, pengakuan ini adalah angin segar bagi masyarakat, karena organisasi yang selama ini dikenal dekat dengan rakyat kini semakin kuat untuk melanjutkan pengabdiannya.
Harapan Baru untuk Tuban
Pengakuan ini tidak hanya menjadi kebanggaan Laskar Ronggolawe Nusantara, tetapi juga membawa harapan baru bagi masyarakat Tuban. Warga percaya, organisasi yang lahir dari semangat lokal dan bekerja langsung bersama masyarakat akan mampu membawa perubahan nyata.
“Semoga Laskar semakin maju, semakin kuat, dan tetap merakyat,” ujar salah satu warga dengan penuh rasa syukur.
Penutup
3 Desember 2025 bukan hanya tanggal legalitas. Itu adalah hari ketika semangat pengabdian disahkan, ketika perjuangan diakui, dan ketika harapan masyarakat Tuban mendapat teman seperjuangan yang lebih kokoh.















