Versi Baru Republik Bisu, Dipersembahkan oleh Kolaborasi Oknum dan Diamnya Para Penjaga Moral
Rembang, 27 Juli 2025 – PumaHitam.com
Selamat datang di Rembang, tanah yang subur—bukan hanya bagi petani, tapi juga bagi oknum berseragam rapi dan bersertifikat integritas palsu.
Di sini, pelanggaran bukan dilawan. Ia dipelihara, dirawat, bahkan dirayakan diam-diam.
Yang melawan? Dicap “radikal”.
Yang jujur? Diintimidasi.
Yang teriak? Dianggap cari panggung.
MAHENDRA: “INI BUKAN SEKADAR KORUPSI, TAPI KONSPIRASI RESMI BERJUBAH LEGAL!”
Bang Mahendra, praktisi hukum dan pendiri Forum Keadilan Rakyat, angkat bicara. Tapi bukan bicara biasa—ini serangan balik pada kemunafikan sistematis.
“Banyak yang katanya aparat, katanya pembela hukum, tapi kerjaannya ngatur ‘plot twist’ biar kasus hilang. LSM disewa, advokat menyamar, wartawan ‘disiram’. Ini republik sandiwara,” ucap Mahendra getir.
REMBANG DALAM 4 BABAK DRAMA KLASIK
Babak 1: Pencegahan (katanya)
Konferensi digelar. Spanduk anti-korupsi dikibarkan. Tapi yang bicara malah sedang diduga “main proyek”.
Babak 2: Penindakan
Yang ditindak? Hanya rakyat kecil. Sementara aktor besar menghilang bak pesulap—“Karena dia punya jaksa, pengacara, dan media semua teman lama”.
Babak 3: Pengawasan
LSM hadir… untuk ikut rapat pembagian “jatah”.
Babak 4: Keadilan
Keadilan? Oh itu sekarang dijual per paket. Lengkap: pasal-pasal lunak, advokat ahli lobi, dan jaksa yang bisa “didekati”.
KALAU ANDA JUJUR, ANDA BISA DIANGGAP MENGGANGGU
Menurut Mahendra, satu-satunya kejahatan yang tak ditoleransi di Rembang adalah: kejujuran.
Karena jujur membuat sistem yang busuk jadi terganggu.
“Mereka lebih nyaman hidup dalam kebohongan berjamaah. Yang jujur dicurigai, yang palsu dirangkul. Rakyat? Cuma penonton yang diminta tepuk tangan,” katanya dengan nada sinis.
SATIRE TERAKHIR DARI MAHENDRA:
“Saya usul, ganti saja lambang keadilan di Rembang. Bukan timbangan lagi, tapi dompet dan lembar SP2HP. Biar sesuai kenyataan,” sindirnya pedas.
Catatan Redaksi Puma Hitam:
Di saat orang-orang sibuk menulis puisi tentang integritas, Bang Mahendra memilih mengangkat batu, membuka tanah, dan menunjukkan bangkai di balik proyek pembangunan.
Dan seperti biasa, yang tersinggung pertama adalah… yang merasa.
📌 Editor Peliputan: D. Yudistira
📌 Kontributor: Tim Bayangan Puma Hitam
📌 Kode Investigasi: #TikusBerseragam #RembangTanpaMalu #BangMahendraMelawan
📌 Narasi Publik & Poster Satire siap unduh via PumaHitam.com/suara-rakyat