Bojonegoro – Lazimnya pelantikan para pejabat pemerintah biasanya diiringi dan disambut dengan suasana gembira dari pihak keluarga serta handaitaulan, karena sebagai bentuk ungkapan rasa syukur mereka.
Namun berbeda halnya dengan pelantikan perangkat desa yang diselenggarakan di Pendopo Balai Desa Tapelan, Kecamatan Ngraho, Bojonegoro, Jawa Timur, tampak sejumlah warga berkerumun memadati halaman balai desa guna mengungkapkan rasa kekecewaan mereka, lalu setelah pelantikan usai mereka melanjutkan aksinya hingga didepan halaman rumah kepala desa setempat.
Tampak beberapa personil dari Polsek dan Koramil Ngraho yang siap siaga mengamankan situasi dan kondisi di lokasi tersebut.
Salah seorang warga yang turut bergabung dalam aksi demo tersebut menuturkan bahwa mereka merasa kecewa kepada pihak kades dan panitia pengisian perangkat desa, karena tidak mau menemui para pendemo.
“Ngene iki sakjanne kades ndang nemui kan yo penak, lha kog malah ngaleh,” ucap salah seorang pendemo yang enggan menyebut identitasnya, pada Jumat (1/12/2023).
Saat bersamaan awak media datang ke rumah kades hendak konfirmasi, namun salah seorang dari keluarga kades menjawab bahwa kades sedang ada kumpulan di Bojonegoro, dan ketika nomer WA nya kades dihubungi ternyata sedang tidak aktif.
Senada dengan itu saat awak media mencoba mengkonfirmasi Camat Ngraho terkait hal tersebut, hingga berita ini di rilis tidak ada respon.
Terpisah, ketua Patriot Garuda Nusantara Makoda Bojonegoro yang sempat hadir langsung pada demo warga yang pertama terkait penolakan hasil tes perangkat, sangat menyayangkan kejadian tersebut. “Pelantikan terkesan dipaksakan, tidak mengindahkan somasi warga sendiri, semoga ini bukan cermin pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya.
(Tim)