banner 728x250
Opini  

Ketum BPI KPNPA RI Sindir Jaksa Agung: Jangan Hanya Omon-Omon, Tangkap Silvester!

banner 120x600
banner 468x60

Jakarta – Ketua Umum BPI KPNPA RI, Rahmad Sukendar, melayangkan kritik pedas terhadap Jaksa Agung yang dinilai hanya pandai berbicara, namun minim aksi nyata dalam menuntaskan kasus besar. Hal itu terutama terkait buronan kelas kakap bernama Silvester yang hingga kini belum juga berhasil ditangkap.

Rahmad menegaskan, publik sudah lelah dengan retorika penegakan hukum yang hanya berhenti pada tataran wacana. Menurutnya, Jaksa Agung terkesan “gahar” di depan media, namun gagal membuktikan ketegasan dalam penindakan.

banner 325x300

“Jaksa Agung jangan hanya omon-omon bae. Sudah bertahun-tahun buronan Silvester tidak tersentuh. Dimana letak kegaharannya? ST Burhan yang katanya berwibawa dan berkuasa, justru dibuat tidak berdaya oleh anggotanya sendiri,” tegas Rahmad Sukendar.

Ia menilai, kegagalan Kejaksaan Agung dalam menangkap Silvester mencoreng wajah penegakan hukum di Indonesia. Apalagi, kasus tersebut diduga melibatkan kerugian negara yang sangat besar. Sementara itu, masyarakat kecil seringkali langsung ditindak tegas tanpa ampun.

“Kalau aparat penegak hukum mau serius, tidak ada alasan Silvester bisa berkeliaran selama ini. Jangan sampai rakyat melihat Kejaksaan hanya berani terhadap kasus kecil, tapi takut menghadapi pemain besar,” lanjutnya.

Rahmad juga mempertanyakan integritas Jaksa Agung dan jajarannya. Ia menegaskan, institusi sebesar Kejaksaan seharusnya bisa memberikan contoh penegakan hukum yang adil, bukan justru memberi ruang bagi buronan besar untuk hidup tenang.

“Kejaksaan Agung harus segera bangun dari tidur panjangnya. Tunjukkan kepada rakyat bahwa hukum benar-benar ditegakkan tanpa pandang bulu. Kalau tidak, publik akan menilai Kejaksaan hanya institusi omong kosong yang jauh dari kata berwibawa,” sindirnya.

BPI KPNPA RI memastikan akan terus mengawal kasus Silvester agar tidak dibiarkan menguap. Rahmad menegaskan, masyarakat menanti langkah konkret Jaksa Agung sebagai bukti nyata, bukan sekadar pernyataan yang berulang-ulang.

(*)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *