Kota Sorong, Papua Barat Daya – Upacara Hari Ulang Tahun ke-79 Kepolisian Republik Indonesia yang berlangsung di Alun-Alun Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya pada Selasa (1/7/2025) menjadi momen penting untuk menegaskan kembali komitmen Polri sebagai pelayan masyarakat.
Dengan mengangkat tema “Polisi Untuk Melayani Masyarakat”, upacara ini dipimpin langsung oleh Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Barat Daya, Brigadir Jenderal Polisi Gatot Hariwibowo, S.I.K., M.AP. Acara ini dihadiri oleh jajaran Forkopimda, tokoh masyarakat, serta berbagai elemen masyarakat yang menyemarakkan semangat pengabdian Polri di tanah Papua.
Dalam pidatonya, Brigjen Pol Gatot Hariwibowo menegaskan bahwa Polri saat ini berada dalam transformasi penting, dari institusi penegak hukum semata menjadi pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat secara menyeluruh. Ia juga menyoroti pentingnya peran humanis kepolisian dalam menjaga stabilitas dan membangun kepercayaan publik, terutama di wilayah-wilayah yang rentan secara sosial dan geografis.
“Tema tahun ini bukan sekadar slogan. Ini adalah panggilan untuk seluruh anggota Polri agar benar-benar hadir di tengah rakyat, menyatu dengan masyarakat, dan menjadi bagian dari solusi atas berbagai tantangan sosial,” ujar Brigjen Gatot.
Namun, sorotan utama dari upacara ini adalah pemberian penghargaan khusus kepada Bripka Polisi Alfred Namora, anggota Polres Maybrat yang bertugas sebagai Ps. Kanit Intelkam. Bripka Alfred dinilai luar biasa karena berhasil membangun komunikasi dan pendekatan yang bersifat persuasif dengan tokoh-tokoh masyarakat Distrik Aifat Selatan.
Melalui pendekatan yang konsisten dan penuh empati, ia berhasil memulangkan 64 orang warga yang telah tiga tahun tinggal di hutan belantara, akibat konflik dan ketidakamanan yang mereka rasakan. Warga-warga tersebut akhirnya bersedia kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), setelah mendapatkan jaminan rasa aman dan kepastian dari pemerintah dan kepolisian.
“Penggalangan ini tidak hanya menyelamatkan warga dari keterasingan, tapi juga mengembalikan harapan dan persatuan. Ini contoh nyata bagaimana polisi bisa menjadi jembatan antara negara dan masyarakat,” ungkap Kapolda saat memberikan piagam penghargaan kepada Bripka Alfred Namora, yang disambut tepuk tangan seluruh peserta upacara.
Keberhasilan Bripka Alfred menjadi simbol konkret dari pelaksanaan tema HUT Polri tahun ini. Ia menunjukkan bahwa pendekatan humanis dan dialogis lebih kuat dalam menjaga keutuhan bangsa, terutama di wilayah dengan tantangan sosial yang tinggi seperti Papua Barat Daya.
Upacara ditutup dengan doa bersama dan atraksi dari pasukan kehormatan Polri, serta penampilan seni budaya lokal yang menambah kekhidmatan dan kebanggaan dalam perayaan ini.
Perayaan HUT ke-79 Polri di Sorong ini bukan hanya seremoni, tetapi juga momentum penting untuk mengingatkan seluruh anggota Polri bahwa tugas utama mereka adalah melayani, bukan ditakuti – dan menjadi pelita harapan bagi masyarakat, terutama di wilayah-wilayah yang masih dalam perjuangan menuju kedamaian dan keadilan sosial.
(Timo)