Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergei Shoigu telah memperingatkan bahwa Moskow dapat melanjutkan uji coba nuklir.
Shoigu menyampaikan komentar tersebut dalam sebuah wawancara dengan kantor berita milik pemerintah Rusia, TASS, pada tanggal 24 April.
Shoigu menekankan bahwa posisi Rusia terkait uji coba nuklir akan bergantung langsung pada tindakan AS di bidang ini. Ia menunjuk pada berakhirnya masa pakai sebagian persenjataan nuklir AS dan pengembangan sistem persenjataan baru yang sedang berlangsung sebagai faktor-faktor yang dapat mendorong Washington untuk melakukan uji coba nuklir.
“Dalam kasus ini, Rusia dapat mengambil tindakan balasan,” kata Shoigu.
Kementerian pertahanan Rusia dan perusahaan energi atom negara siap menghadapi kemungkinan tersebut, kata Shoigu. Ia juga menggarisbawahi bahwa Rusia, dalam beberapa tahun terakhir, telah mengerahkan sejumlah sistem senjata strategis yang dimodernisasi, yang secara signifikan meningkatkan kemampuan militer negara tersebut. Namun, Shoigu menyatakan bahwa saat ini, Moskow tidak melihat adanya kebutuhan mendesak untuk melakukan uji coba nuklir.
Uji coba nuklir terakhir Rusia dilakukan oleh Uni Soviet pada tanggal 24 Oktober 1990, di Novaya Zemlya. Uni Soviet kemudian mengumumkan moratorium sepihak atas uji coba nuklir, sebuah kebijakan yang terus dijunjung tinggi Rusia.
Admin