banner 728x250

Kodim 0820/Probolinggo Hadiri Rakor Antisipasi Bencana Hidrometeorologi di Sukapura

Kodim 0820/Probolinggo Hadiri Rakor Antisipasi Bencana Hidrometeorologi di Sukapura
banner 120x600
banner 468x60

Probolinggo – Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam, Kodim 0820/Probolinggo melalui jajaran Koramil 0820/08 Sukapura turut serta dalam Rapat Koordinasi (Rakor) antisipasi bencana hidrometeorologi di wilayah binaannya pada Jumat (14/2).

 

banner 325x300

Anggota Koramil 0820/08 Sukapura, Sertu Agung Wahyu, menyampaikan bahwa bencana hidrometeorologi mencakup berbagai fenomena yang berkaitan dengan atmosfer, air, dan lautan. Bencana ini berpotensi menimbulkan dampak besar, mulai dari hilangnya nyawa, cedera, kerusakan harta benda, hingga gangguan sosial dan ekonomi.

 

> “Hidrometeorologi basah meliputi curah hujan ekstrem, angin kencang, puting beliung, banjir, dan longsor, sedangkan hidrometeorologi kering mencakup kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, serta buruknya kualitas udara,” jelas Sertu Agung Wahyu.

 

 

 

Pentingnya Mitigasi dan Kesiapsiagaan

 

Dalam kesempatan tersebut, Sertu Agung Wahyu menekankan pentingnya tata kelola air yang terintegrasi dari hulu hingga hilir, termasuk penerapan gerakan panen air hujan serta penyesuaian pola tanam yang lebih berkelanjutan. Ia juga mengingatkan masyarakat untuk selalu memperbarui informasi cuaca dari BMKG guna mengantisipasi potensi bencana.

 

> “Penanggulangan bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan masyarakat, TNI, Polri, serta dunia usaha. Melalui rapat koordinasi ini, kami berharap masyarakat dapat lebih siap siaga dan memiliki pengetahuan yang cukup dalam menghadapi bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi,” ujarnya.

 

 

 

Ia juga menyoroti pentingnya pemahaman masyarakat mengenai titik evakuasi dan lokasi perlindungan yang aman guna meminimalkan risiko korban jiwa saat terjadi bencana.

 

Wilayah Probolinggo Rawan Bencana

 

Sertu Agung Wahyu mengungkapkan bahwa Kabupaten Probolinggo memiliki topografi yang beragam, mulai dari daerah pesisir hingga pegunungan, sehingga rawan terhadap berbagai jenis bencana alam.

 

> “Keberadaan Gunung Bromo yang masih aktif menjadikan wilayah ini rentan terhadap letusan dan bencana vulkanik lainnya. Selain itu, daerah utara yang berbatasan dengan laut juga berisiko tinggi mengalami abrasi pantai dan rob akibat rusaknya hutan mangrove,” paparnya.

 

 

 

Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi pergantian musim, terutama saat musim hujan yang kerap membawa potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin puting beliung.

 

> “Kami mengimbau masyarakat dan semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan serta melakukan upaya mitigasi, seperti pembersihan saluran air, penguatan tebing, dan pemeliharaan pohon untuk mencegah bencana,” tuturnya.

 

 

 

Dengan adanya rapat koordinasi ini, diharapkan seluruh elemen masyarakat dapat bekerja sama dalam menghadapi dan mengantisipasi bencana hidrometeorologi, sehingga dampak negatifnya dapat diminimalkan.

 

(Pendim 0820/Probolinggo)

 

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *