Probolinggo — Suasana penuh semangat dan harapan menyelimuti wilayah Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, pada Minggu (4/5), saat dua agenda penting terlaksana secara bersamaan: peresmian gedung Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Pariwisata Sukapura di Desa Sapikerep dan revitalisasi Pendopo Agung di Desa Ngadisari. Kedua acara ini dihadiri langsung oleh Kasdim 0820/Probolinggo, Mayor Czi Slamet Wahyudi, yang juga turut menyampaikan sejumlah harapan besar untuk kemajuan pendidikan dan pariwisata di wilayah kaki Gunung Bromo tersebut.
Mayor Slamet menyebutkan bahwa pembangunan SMKN Pariwisata Sukapura merupakan bentuk realisasi dari aspirasi masyarakat Sukapura. Aspirasi tersebut muncul dari keinginan kuat agar generasi muda di wilayah lereng Bromo memiliki keterampilan dan keahlian di bidang perhotelan serta kuliner, dua jurusan yang kini menjadi unggulan di SMKN tersebut.
“Jurusan perhotelan dan kuliner sangat relevan dengan kebutuhan wilayah Sukapura sebagai kawasan wisata. Kami berharap dengan adanya sekolah ini, anak-anak mendapatkan pendidikan vokasi yang mendukung langsung dunia kerja,” jelas Mayor Slamet.
Ia menambahkan bahwa keberadaan SMKN Pariwisata bukan hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga sarana promosi pendidikan dan keterampilan lokal. Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari tokoh masyarakat hingga orang tua siswa, untuk memberikan dukungan dan edukasi agar anak-anak termotivasi bersekolah di tempat tersebut.
“Kerjasama semua pihak sangat penting. Kami dari jajaran TNI akan mendukung penuh pemerintah daerah untuk melengkapi fasilitas sekolah ini, selaras dengan visi Asta Cita Presiden,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, perwira menengah TNI AD yang dikenal bersahaja ini juga menghadiri peresmian revitalisasi Pendopo Agung Ngadisari. Menurutnya, langkah ini merupakan wujud konkret membangun masa depan sektor budaya dan pariwisata. Ia menilai, revitalisasi Pendopo Agung memiliki arti strategis karena dapat menjadi sentra kegiatan masyarakat sekaligus memperkuat identitas budaya Tengger.
“Pendopo Agung ini bukan sekadar bangunan bersejarah, tetapi simbol interaksi masyarakat. Harapannya, tempat ini menjadi ruang kolaborasi, diskusi, serta sambutan hangat khas wong Tengger terhadap para wisatawan,” ucapnya.
Revitalisasi Pendopo Agung dan hadirnya SMKN Pariwisata Sukapura diharapkan menjadi sinergi kuat antara dunia pendidikan dan pengembangan potensi lokal, terutama dalam memajukan sektor pariwisata berbasis kearifan lokal di kawasan Bromo-Tengger-Semeru.
Acara peresmian ini pun disambut antusias oleh masyarakat setempat, tokoh adat, tokoh pendidikan, serta pejabat pemerintahan Kabupaten Probolinggo. Semua pihak berharap dua momen penting ini akan membawa angin segar bagi kemajuan wilayah Sukapura sebagai kawasan strategis pengembangan wisata budaya dan pendidikan vokasi di Jawa Timur.
(Pendim0820/Probolinggo)