Haruai, Tabalong – Kegiatan verifikasi lapangan dan rapat kesepakatan terkait dugaan pencemaran lingkungan akibat aktivitas penambangan pasir di Desa Halong, Kecamatan Haruai, Kabupaten Tabalong, digelar di Kantor Kecamatan Haruai pada Senin (17/03).
Pertemuan ini dihadiri oleh Babinsa Koramil 1008-02/Haruai Serka Catur Hari Cahyana, Camat Haruai H. Mulyadi, Kabid Penataan Lingkungan DLH Faizal Rizani, Kabid SDA DPUPR Iwan, Bagian Hukum Setda Tabalong A. Haikal, Bhabinkamtibmas, Kepala Desa Halong, serta perwakilan warga terdampak.
Dalam rapat tersebut, warga menyampaikan kekhawatiran mereka terhadap dampak negatif dari aktivitas penambangan pasir. Mereka menilai bahwa pengambilan pasir di sepanjang Sungai Tabalong telah menyebabkan pengikisan lahan yang berpotensi mempercepat erosi. Selain itu, lokasi tambang yang terlalu dekat dengan Jembatan Halong menimbulkan risiko bagi infrastruktur dan ekosistem sekitar.
Menanggapi keluhan tersebut, pemilik tambang, Sdr. Amrullah, menjelaskan bahwa penambangan pasir dilakukan untuk mendukung pembangunan pesantren, bukan untuk kepentingan pribadi. Ia juga berkomitmen bahwa setelah pembangunan pesantren selesai, aktivitas tambang akan dihentikan.
Namun, mengingat adanya dampak lingkungan yang ditimbulkan, seluruh pihak yang hadir sepakat bahwa aktivitas penambangan pasir harus dialihkan ke lokasi lain yang lebih aman. Kesepakatan ini bertujuan untuk menghindari risiko lebih lanjut terhadap lingkungan serta menjaga keberlangsungan infrastruktur di Desa Halong.
Rapat ini menjadi langkah penting dalam upaya mencari solusi terbaik bagi masyarakat dan pemilik tambang, dengan tetap mengedepankan keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan. Keputusan ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari aktivitas tambang sekaligus tetap mendukung kepentingan sosial yang telah direncanakan.
(Pendim 1008/Tbg)
