Pelaihari – Memasuki musim penghujan dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi, wilayah Kalimantan Selatan, khususnya Kabupaten Tanah Laut, mulai memasuki fase rawan banjir. Kabupaten ini, yang memiliki banyak titik drainase yang sering kali tersumbat sampah dan endapan tanah, membutuhkan upaya maksimal untuk mengantisipasi dampak buruk dari bencana banjir.
Sebagai langkah preventif, Kodim 1009/Tanah Laut melalui para Babinsa (Bintara Pembina Desa) kembali menggiatkan kegiatan gotong royong pembersihan drainase di beberapa titik rawan banjir. Kegiatan ini dilakukan secara intensif di ruas-ruas jalan yang sering terdampak luapan air, terutama pada titik-titik drainase yang tersumbat akibat sampah atau endapan tanah.
Salah satu contoh kegiatan pembersihan drainase dilakukan oleh Sertu Badaruddin, Babinsa Koramil 1009-03/Bati-Bati, pada Sabtu, 30 November 2024, di Desa Banyu Irang, Kecamatan Bati-Bati. Bersama warga setempat, Sertu Badaruddin memimpin pembersihan selokan yang berada di salah satu ruas jalan desa tersebut. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mengurangi risiko banjir dan penyakit yang dapat ditimbulkan oleh musim penghujan, seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Malaria.
Sertu Badaruddin menjelaskan, selain ancaman banjir, musim hujan yang panjang juga berpotensi meningkatkan penyebaran penyakit-penyakit berbahaya tersebut. Oleh karena itu, menjaga kebersihan lingkungan, terutama di sekitar drainase, menjadi sangat penting untuk mencegah berkembangnya genangan air yang dapat menjadi sarang bagi nyamuk penyebar penyakit.
Komandan Distrik Militer (Dandim) 1009/Tanah Laut, Letkol Inf Indar Irawan, S.E., M.Han., sangat mengapresiasi inisiatif yang dilakukan oleh Babinsa dan masyarakat dalam kegiatan gotong royong ini. Dandim berharap kegiatan tersebut dapat memotivasi warga untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan dan terus menjaga kelestarian alam guna menciptakan kehidupan yang sehat dan terhindar dari bencana.
“Melalui kegiatan karya bakti ini, diharapkan tidak hanya membersihkan drainase, tetapi juga menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, yang merupakan bagian dari upaya preventif terhadap berbagai bencana alam,” ujar Dandim menambahkan.
Kegiatan gotong royong ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat yang sangat mengapresiasi upaya bersama yang dilakukan untuk menjaga kebersihan dan mencegah terjadinya banjir. Diharapkan kegiatan ini terus berlanjut di berbagai desa binaan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama di musim penghujan yang rawan bencana.
(Pendim 1009/Tla)