banner 728x250

Cahaya Doa di Malam Satu Suro: Laskar Ronggolawe Nusantara Gelar Slametan Penuh Haru di Makom Eyang Ronggolawe

banner 120x600
banner 468x60

Tuban — Malam terasa lebih damai dari biasanya pada Sabtu, 28 Juni 2025. Di Makom Eyang Ronggolawe, ratusan orang berdiri dalam hening, memanjatkan doa dengan penuh kekhusyukan. Dalam nuansa temaram lampu dan hembusan angin malam, Laskar Ronggolawe Nusantara kembali menggelar slametan malam satu suro, sebuah tradisi yang tak sekadar ritual, tetapi warisan jiwa yang terus dijaga dari generasi ke generasi.

Acara tahunan yang digelar oleh Laskar Ronggolawe Nusantara ini dihadiri oleh Pengurus Pusat, Pengurus Cabang, dan seluruh anggota yang datang dari berbagai penjuru Nusantara. Mereka datang dengan satu tujuan: menghormati leluhur dan merawat tradisi.

banner 325x300

Di antara kerumunan, tampak wajah-wajah tulus yang membawa bunga, tumpeng, dan doa-doa yang tersimpan dalam hati. Suasana haru semakin terasa ketika lantunan doa mulai menggema, menyatu dengan angin malam yang seolah ikut mengamini setiap pengharapan.

Ketua Umum Laskar Ronggolawe Nusantara, Mohammad Solik, menyampaikan bahwa kegiatan malam satu suro bukan hanya rutinitas organisasi, tetapi ikhtiar mempertahankan identitas budaya.

“Kegiatan ini selalu rutin kami adakan. Semakin tahun semakin baik. Semakin banyak yang hadir, semakin banyak pula yang menjaga tradisi,” tutur Mohammad Solik dengan nada penuh keyakinan.

 

Bagi keluarga besar Laskar Ronggolawe Nusantara, malam satu suro adalah pengingat bahwa di balik hiruk pikuk dunia modern, ada akar sejarah yang harus tetap dirawat. Ada nilai-nilai kesetiaan, keberanian, dan persatuan yang diwariskan Eyang Ronggolawe, yang hingga kini terus menjadi pegangan hidup.

Malam itu, tidak hanya doa yang naik ke langit—tetapi juga rasa syukur. Syukur karena masih ada yang peduli. Syukur karena budaya tidak hilang ditelan zaman. Dan syukur karena kebersamaan selalu menemukan jalannya untuk menyatukan hati.

Slametan malam satu suro di Makom Eyang Ronggolawe kembali menjadi saksi bahwa tradisi bukan sekadar cerita masa lalu, tetapi cahaya yang terus menyinari masa depan.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *