banner 728x250

Saat Senjata Buatan Pindad Diselundupkan untuk KKB Papua

1741720422400
banner 120x600
banner 468x60

Aparat kepolisian menggagalkan upaya penyelundupan senjata api yang diduga akan dikirimkan kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

 

banner 325x300

Senjata yang disita dalam operasi ini diketahui merupakan produksi PT Pindad. Operasi ini dilakukan oleh Satgas Operasi Damai Cartenz-2025 bersama Polda Papua pada Rabu (6/3/2025) di Kilometer 76, Kabupaten Keerom, Papua. Dalam operasi itu, polisi menangkap tiga orang yang diduga terlibat dalam jaringan penyelundupan senjata.

 

Salah satunya merupakan eks anggota TNI, bernama Yuni Enumbi.

 

Kapolda Papua Irjen Pol. Petrus Patrige Rudolf Renwarin mengatakan, pihaknya menemukan sejumlah barang bukti dalam operasi tersebut, termasuk beberapa senjata api dan amunisi dalam jumlah besar.

 

Barang-barang itu antara lain 2 pucuk senjata api laras panjang (belum terangkai), 4 pucuk pistol G2 Pindad, 632 butir amunisi kaliber 5,56 mm, dan 250 butir amunisi 9 mm. Lalu, 1 pucuk senapan angin (belum terangkai), beserta 1 paket laser senter + mounting, 1 teleskop + peredam, 1 popor kayu warna coklat, dan 1 laras serta tabung senapan angin.

 

Ada juga 1 unit air compressor bertuliskan United Waran Biru (tempat penyimpanan senjata), 1 unit handphone Vivo Y19S, 1 buah pompa, 1 tas angin, 1 kunci T, dan 1 paket gurinda portabel.

 

Kemudian, beberapa tas, termasuk tas senapan angin dan tas selempang berisi identitas diri, serta kartu ATM, dan uang tunai Rp 369,6 juta.

 

Berdasarkan keterangan tersangka, senjata dibeli dengan harga Rp 1,3 miliar dari luar Papua dan akan diserahkan kepada KKB di Puncak Jaya.

 

Satgas Operasi Damai Cartenz-2025 bersama Polda Papua masih menyelidiki asal muasal senjata api dan amunisi buatan Pindad yang diduga akan disalurkan kepada KKB di Puncak Jaya. “Masih dikembangkan penyelidikannya,” kata Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo kepada Kompas.com, Sabtu (8/3/2025).

 

Sementara itu, Kapolda Papua menyebutkan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan asal senjata tersebut dengan memeriksanya di laboratorium forensik (Labfor).

 

“Untuk mengecek kepastiannya, tentu kita akan ke laboratorium forensik untuk mengecek kepastiannya dan akan disesuaikan dengan hasil Labfor,” kata Petrus.

 

Bukan baru kali ini terjadi

 

Kasus dugaan penyelundupan senjata api Pindad ke Papua bukanlah yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, pada 2023, senjata yang diduga buatan Pindad pernah digunakan KKB saat menyandera pilot Susi Air, Philip Mark Merhtens.

 

Senjata yang dimaksud adalah senjata laras SS1-V1 dan SS2-V1. Pada 2021, kasus serupa terungkap usai aparat dan KKB terlibat kontak senjata.

 

Pasca-kontak tembak, Satgas melaksanakan pengecekan barang bukti dan diperoleh satu pucuk senjata laras panjang organik SS2 V4 Trijikon, 5 magasin, sejumlah munisi 5,56 mm, dan beberapa barang bukti lainnya.

 

Diketahui, SS2 V4 Trijikon merupakan produksi PT Pindad.

 

Kasus ini pun menambah daftar panjang penyelundupan senjata ke Papua yang terus terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *