Tangerang – Yayasan Cakrawala Nawasena Indonesia bersama Kimia Farma menggelar acara Sosialisasi dan Edukasi bertajuk “Lingkungan Kerja Bersinar (Bersih Narkoba) dan Deteksi Dini Penyalahgunaan Narkoba” di salah satu perusahaan Kawasan Industri Cikupamas, Kabupaten Tangerang, Sabtu (21/12/2024).
Acara ini merupakan langkah kongrit dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba dan dilanjutkan tes urin sebagai bentuk deteksi dini penyalahgunaan Narkoba, mengingat betapa seriusnya dampak narkoba terhadap produktivitas karyawan dan stabilitas perusahaan.
Ketua Yayasan Cakrawala Bagus Irawan mengatakan Narkoba menjadi ancaman serius di berbagai kalangan, tidak terkecuali di dunia kerja. Betapa berbahayanya penyalahgunaan narkoba bagi para pekerja.
Menurut data penelitian, kelompok pekerja termasuk salah satu yang rentan terpapar narkoba. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti tekanan pekerjaan, stres, atau pergaulan yang kurang sehat.
Dalam paparannya, Bagus Irawan menjelaskan bahwa narkoba tidak hanya merusak kesehatan fisik, tetapi juga mental, yang pada akhirnya berdampak pada menurunnya kinerja karyawan dan mengganggu produktivitas perusahaan secara keseluruhan.
Pekerja yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba cenderung mengalami masalah absensi, kehilangan fokus, serta rawan terlibat dalam kecelakaan kerja.
Perusahaan juga memiliki tanggung jawab besar untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan bersih dari narkoba. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain dengan rutin mengadakan sosialisasi dan pemeriksaan kesehatan, serta menyediakan program rehabilitasi bagi karyawan yang terlibat penyalahgunaan narkoba.
Dukungan penuh dari manajemen perusahaan dalam menyuarakan penolakan terhadap narkoba sangat penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik para pekerja.
Disisi lain, Yayasan Cakrawala juga telah mendirikan Rumah Rehabilitasi Sosial Berbasis Masyarakat untuk mengidentifikasi masalah, memberikan edukasi, melakukan penjangkauan untuk mempermudah akses layanan, memberikan dukungan kesehatan mental dan sosial serta spiritual, melakukan rujukan ke layanan, melibatkan keluarga agar turut serta menjamin bahwa layanan rehabilitasi bisa terus berjalan.
Dalam sosisalisan dan edukasi ini hadir 80 (delapan puluh) peserta dari 3 Perusahaan yang cukup antusias. Dengan kegiatan ini, diharapkan para karyawan lebih menyadari bahaya narkoba dan mengambil sikap tegas untuk menolak segala bentuk penyalahgunaan narkoba.
Edukasi dan peningkatan kesadaran adalah kunci untuk meminimalisir penyalahgunaan narkoba di lingkungan kerja. Kesadaran dan tindakan preventif, pekerja tidak hanya akan terhindar dari ancaman narkoba, tetapi juga menjadi lebih produktif dan mampu berkontribusi lebih baik dalam pekerjaannya.
(ARDI)
