Pertandingan di kelas K44 U-70 kg male sendiri dikenal sebagai salah satu nomor yang cukup kompetitif dalam para taekwondo. Kategori ini diperuntukkan bagi atlet dengan gangguan fisik ringan di bagian tangan atau kaki, yang tetap memungkinkan mereka untuk berkompetisi dalam kondisi optimal. Dalam kondisi yang penuh tantangan ini, Saerozi membuktikan bahwa ia adalah salah satu petarung terbaik dengan performa konsisten dan mental baja.
Pengalungan medali dilakukan pada hari Sabtu (12/10) saat Saerozi berdiri di podium bersama para peraih medali lainnya. Momen ini menjadi puncak dari perjalanan panjang yang penuh dedikasi dalam mempersiapkan diri untuk ajang Peparnas. Atlet berbakat asal Desa Klotok, Kecamatan Plumpang ini berharap, prestasinya ini dapat menjadi inspirasi bagi atlet-atlet disabilitas lain di Indonesia, khususnya di Tuban dan Jawa Timur, untuk terus bermimpi besar dan tidak menyerah dalam menghadapi segala tantangan.
Keberhasilan Saerozi meraih medali perunggu tidak hanya menjadi kemenangan pribadi, tetapi juga kontribusi besar bagi kontingen Jawa Timur di ajang Peparnas 2024. Dengan semangat pantang menyerah dan disiplin tinggi, Saerozi telah membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah halangan untuk meraih prestasi besar di dunia olahraga. Kemenangan ini juga menjadi motivasi besar bagi dirinya untuk terus berjuang.
#juara #peparnasxvii2024 #parataekwondo #paralimpik #tuban #atlettuban