Pringsewu, Jejakperistiwa.id- Informasi mengenai dugaan ketidakwajaran atau mark up pada sejumlah item penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMAN 1 Pringsewu kembali mencuat. Beberapa kegiatan pada tahun anggaran 2024 hingga 2025 menjadi sorotan publik setelah nilai anggarannya dinilai cukup besar oleh sejumlah pemerhati pendidikan.
Media mencoba melakukan konfirmasi melalui pesan WhatsApp kepada Humas SMAN 1 Pringsewu. Humas sekolah merespons dan menyarankan agar pihak media datang langsung ke sekolah untuk mendapatkan penjelasan lebih detail dari kepala sekolah.
Dalam pesan WhatsApp, humas menyampaikan:
“Wa’alaikumussalam. Ke sekolah aja bang biar enak ngobrolnya… Trus kalau masalah Dana BOS, lebih baik ngobrol dengan kepsek bang ke sekolah, biar jelas.”
Humas juga memberi penjelasan terkait isu lain mengenai seragam sekolah, dengan menegaskan bahwa pihak sekolah tidak mewajibkan pembelian seragam di koperasi, serta membolehkan siswa memakai seragam lama atau membeli di pasar.
1. Pengembangan Perpustakaan 2024
Data yang beredar menyebutkan bahwa kegiatan pengembangan perpustakaan dilaksanakan dalam dua tahap dengan nilai:
Tahap 1: Rp 190.000.000
Tahap 2: Rp 70.000.000
Besarnya anggaran tersebut memunculkan pertanyaan mengenai realisasi fisik dan penggunaannya.
2. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana 2024
Program pemeliharaan sarpras sekolah juga disebut memiliki nominal cukup besar:
Tahap 1: Rp 119.090.350
Tahap 2: Rp 224.921.420
Perbedaan nilai antartahap menjadi salah satu poin yang disorot oleh publik.
3. Pembayaran Honor 2024–2025
Selain itu, pembayaran honor tenaga pendukung sekolah tahun 2024 hingga 2025 juga masuk dalam daftar item yang dipertanyakan, dengan rincian:
2024 Tahap 1: Rp 188.400.000
2024 Tahap 2: Rp 136.200.000
2025: Rp 142.500.000
Pengungkapan jumlah penerima honor dan mekanisme penyaluran dianggap penting untuk menjamin transparansi.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak sekolah belum memberikan keterangan resmi terkait rincian penggunaan anggaran BOS. Media masih menunggu waktu untuk bertemu langsung dengan kepala sekolah guna mendapatkan klarifikasi yang lebih komprehensif.
Tim















