Probolinggo – Pabung Kodim 0820/Probolinggo, Mayor Kav Edi Surnoto, bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Probolinggo menghadiri pembukaan Bazar Takjil Ramadhan 1446 H di Rest Area Gelora Merdeka Kraksaan, Selasa (4/3). Acara ini diikuti oleh 475 peserta dari berbagai kelompok Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa berjualan di Alun-Alun Kota Kraksaan, Stadion Gelora Merdeka Kraksaan, serta kawasan Car Free Day (CFD).
Mayor Kav Edi Surnoto menegaskan bahwa bazar takjil ini merupakan agenda tahunan yang telah menjadi bagian dari tradisi masyarakat Kabupaten Probolinggo. Namun, tahun ini terasa lebih istimewa karena jumlah peserta yang mencapai 475 orang merupakan yang terbanyak sepanjang sejarah pelaksanaan bazar takjil di wilayah tersebut.
“Bazar ini tidak hanya menjadi tempat bagi masyarakat untuk mendapatkan takjil berkualitas, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi para pedagang kecil. Ini adalah bukti nyata bahwa semangat kebersamaan dapat menciptakan dampak positif bagi perekonomian daerah,” ujar Mayor Kav Edi Surnoto.
Dukungan Bupati untuk Pemberdayaan UMKM
Bupati Probolinggo, Mohammad Haris, dalam sambutannya menekankan pentingnya bazar takjil sebagai sarana pemberdayaan UMKM lokal. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi pedagang untuk memasarkan produk mereka kepada masyarakat luas, sekaligus memperkenalkan jajanan khas Kabupaten Probolinggo sebagai daya tarik bagi pengunjung.
“Bazar takjil ini diharapkan bisa menguntungkan kedua belah pihak, baik pedagang maupun pembeli. Kita harus memastikan bahwa semua pihak mendapatkan manfaat yang adil, dan tidak boleh ada yang dirugikan dalam kegiatan ini,” tegas Mohammad Haris.
Ia juga berharap agar kegiatan serupa dapat berlanjut tidak hanya saat bulan Ramadhan, tetapi juga pada kesempatan lain guna mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Selain itu, Bupati Mohammad Haris menegaskan komitmennya untuk memberantas praktik pungutan liar (pungli) yang dapat merugikan para pedagang kecil.
“Saya ingin menegaskan bahwa kami tidak akan mentoleransi pungli dalam bentuk apa pun. Pemerintah akan terus berupaya menciptakan lingkungan usaha yang bersih dan kondusif bagi seluruh masyarakat,” katanya dengan tegas.
Rencana Pembenahan Alun-Alun Kraksaan
Dalam kesempatan tersebut, Mohammad Haris juga mengungkapkan rencana besar untuk merevitalisasi Alun-Alun Kraksaan dengan konsep baru yang akan menjadikannya sebagai pusat aktivitas masyarakat. Ia menginginkan kawasan tersebut memiliki suasana serupa dengan Malioboro di Yogyakarta, yang ramai dengan berbagai kegiatan sosial, budaya, dan ekonomi.
“Kami ingin Alun-Alun Kraksaan lebih hidup dan menarik bagi masyarakat, terutama saat acara besar seperti ini berlangsung. Dengan pembenahan yang tepat, kita bisa menciptakan destinasi baru yang memberikan dampak positif bagi sektor ekonomi dan pariwisata daerah,” ujarnya.
Dampak Positif Bazar Takjil bagi Ekonomi Lokal
Keberadaan bazar takjil ini dinilai dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat. Dengan meningkatnya jumlah peserta dan pengunjung, transaksi jual beli meningkat, sehingga roda perekonomian lokal dapat bergerak lebih dinamis.
“Dengan semangat kebersamaan dan inovasi, saya optimis bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun yang penuh berkah bagi seluruh masyarakat Kabupaten Probolinggo,” tutup Mohammad Haris.
Acara pembukaan bazar takjil ini berlangsung dengan meriah, dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, serta dimeriahkan dengan berbagai kegiatan tambahan yang semakin mempererat kebersamaan warga Probolinggo.
(Pendim0820/Probolinggo)