banner 728x250

Final Bhayangkara Cup Sukapura Dihentikan: Kontroversi Pemain Bon dan Protes dari Tim AASG

banner 120x600
banner 468x60

**Sukapura, Probolinggo** — Final turnamen bola voli Bhayangkara Cup yang berlangsung di Sukapura pada Selasa malam (17/9/2024) mendadak berakhir dengan kontroversi setelah pertandingan antara tim AASG dari Gemito, Kecamatan Sumber, melawan tim Bukit Sayur dari Desa Gedong, Kecamatan Sukapura, dihentikan paksa. Pertandingan yang baru memasuki set pertama dengan skor 16-20 tersebut harus dihentikan akibat pelanggaran aturan yang dilakukan oleh tim Bukit Sayur.

 

banner 325x300

Masalah muncul ketika tim Bukit Sayur diduga melanggar aturan resmi turnamen yang hanya memperbolehkan setiap tim untuk menggunakan maksimal tiga pemain bon. Bukit Sayur, yang diduga menurunkan empat pemain bon, akhirnya memicu ketidakpuasan dari tim AASG dan membuat ribuan penonton yang hadir geram.

 

**Protes Tim AASG **

 

Agung P, koordinator tim AASG, menyatakan kekecewaan mendalam terhadap panitia penyelenggara yang dinilai tidak konsisten dalam menegakkan aturan yang telah mereka tetapkan. “Kami sangat kecewa. Kekalahan atau kemenangan itu biasa dalam pertandingan, tapi aturan harus ditegakkan dengan tegas. Ini jelas merugikan kami baik secara moral maupun material. Kami sudah mencoba berkoordinasi dengan panitia, tapi tidak ada respons tegas. Akhirnya, kami menunggu keputusan dari panitia tidak ada maka sama – sama laga final tidak berlanjut,” ungkap Agung saat ditemui pada Rabu (18/9/2024).

 

Tidak hanya dari pihak tim AASG, kekecewaan juga datang dari para penonton. Salah satu penonton yang enggan disebutkan namanya menuturkan bahwa dirinya merasa sangat dirugikan. “Saya sudah bayar tiket Rp25.000 untuk menonton final, tapi yang terjadi malah seperti ini. Tim Bukit Sayur jelas-jelas melanggar aturan dengan memasukkan empat pemain bon, sementara panitia tidak menindak tegas. Ini tidak hanya merugikan tim AASG, tapi juga kami sebagai penonton dan bahkan tim Bukit Sayur sendiri,” katanya penuh kekecewaan.

 

**Rencana Laporan ke Pihak Berwenang**

 

Agung menegaskan bahwa timnya berencana melaporkan pelanggaran ini ke aparat penegak hukum (APH) agar ada tindakan lebih lanjut terhadap panitia penyelenggara. “Kami akan membawa kasus ini ke pihak berwenang agar ada kejelasan hukum. Kami berharap keadilan ditegakkan dan pihak yang bertanggung jawab dapat diproses sesuai aturan,” ujarnya tegas.

 

Pihak media juga mencoba menghubungi Purnomo, salah satu panitia penyelenggara turnamen, melalui WhatsApp untuk meminta tanggapan atas insiden tersebut. Purnomo mengakui belum ada keputusan final terkait masalah ini, namun ia berjanji akan mempertemukan kedua belah pihak untuk mencari solusi. “Masih belum ada titik terang. Besok insya Allah saya akan pertemukan kedua official team untuk mencari penyelesaian,” ungkap Purnomo.

 

**Apa Langkah Selanjutnya?**

 

Kontroversi yang terjadi pada final Bhayangkara Cup ini masih menyisakan banyak pertanyaan di kalangan semua pihak yang terlibat. Ketidakpuasan dari tim AASG, penonton, serta ketidakjelasan sikap panitia membuat suasana semakin memanas. Belum jelas apakah akan ada tindakan tegas dari pihak penyelenggara, atau apakah masalah ini akan dibawa ke ranah hukum. Pihak kami akan terus memantau perkembangan situasi ini dan menyampaikan informasi terbaru secepat mungkin.

 

(Bersambung…)

 

**(Tim/Red)**

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *