Jawa Timur – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Botan Matenggo Woengoe (BMW) menegaskan komitmennya sebagai garda terdepan dalam memperjuangkan keadilan sosial, hak-hak masyarakat kecil, dan pelestarian lingkungan hidup. Di bawah kepemimpinan Ketua Umum Matenan Arifin, organisasi ini mulai memperluas peran strategisnya dalam advokasi dan pengawasan terhadap kebijakan publik yang tidak berpihak pada rakyat.
Dalam pernyataan resminya, Matenan Arifin menyampaikan bahwa visi utama LSM BMW adalah “Mewujudkan masyarakat madani yang berdaya, adil, dan berkelanjutan melalui perjuangan hukum, sosial, dan lingkungan.”
Untuk mencapai visi tersebut, LSM BMW mengusung sejumlah misi, antara lain:
- Melindungi Hak Rakyat
Mengawal dan memperjuangkan hak-hak masyarakat marjinal, petani, buruh, dan kelompok rentan lainnya agar memperoleh keadilan hukum dan sosial. - Mendorong Transparansi dan Akuntabilitas Publik
Aktif dalam pengawasan terhadap kebijakan dan anggaran publik, serta menindak dugaan penyimpangan yang merugikan masyarakat. - Menguatkan Gerakan Lingkungan Hidup
Melakukan kampanye, edukasi, serta aksi nyata dalam pelestarian lingkungan hidup, termasuk menolak eksploitasi alam yang merusak hutan, tambang ilegal, dan pencemaran. - Advokasi dan Pendampingan Hukum
Menyediakan bantuan hukum bagi masyarakat yang tertindas serta menjadi perpanjangan suara rakyat dalam forum-forum pengambilan keputusan. - Membangun Kesadaran Kritis dan Partisipasi Warga
Menumbuhkan kesadaran politik, hukum, dan sosial kepada masyarakat agar lebih aktif dalam menentukan arah pembangunan di wilayahnya.
Matenan Arifin menambahkan bahwa LSM BMW akan terus memperluas jaringan kerja sama dengan lembaga masyarakat sipil lainnya, media, dan akademisi demi memperkuat gerakan perubahan di tingkat lokal hingga nasional.
“BMW bukan sekadar lembaga, tapi wadah perjuangan rakyat. Kami hadir untuk menyuarakan yang bisu, membela yang tertindas, dan mengingatkan kekuasaan bahwa rakyat adalah tuan dari negeri ini,” tegas Matenan.
LSM BMW saat ini telah memiliki cabang di beberapa daerah dan tengah memperkuat struktur organisasinya untuk dapat menjangkau lebih banyak komunitas, khususnya di wilayah pedesaan dan kawasan terdampak industri ekstraktif.