Tanggamus, Jejakpristiwa.id — Kepala Pekon (Kakon) Airnaningan, Tri Sugianto, kembali menjadi sorotan setelah muncul dugaan mark up dalam sejumlah kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di Pekon Airnaningan, Kecamatan Airnaningan, Kabupaten Tanggamus. Selasa, 25.11.2025
Informasi dari para pekerja dan Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) mengindikasikan adanya penggelembungan anggaran dalam proyek rabat beton, pembangunan gorong-gorong, serta pada pos anggaran honor pengajar nonformal di pekon tersebut.
Dugaan Mark Up Pembangunan Rabat Beton
Pembangunan jalan rabat beton di Dusun Padasuka tercatat memiliki anggaran sebesar Rp 53.246.000. Namun, berdasarkan perhitungan pekerja dan TPK di lapangan, total kebutuhan material dan operasional diduga hanya sekitar Rp 30.600.000.
Rincian material yang digunakan:
Pasir: 4 truk
Split: 2 truk
Subbase: 2 truk
Semen: 110 sak
Sewa molen: Rp 5.000.000
Upah borongan: Rp 4.000.000
Selisih anggaran yang cukup besar inilah yang memicu munculnya dugaan mark up.
Gorong-Gorong Diduga Diborongkan Dengan Biaya Tak Wajar
Masih di Dusun Padasuka, pembangunan gorong-gorong yang dikerjakan secara borongan juga menjadi sorotan. Proyek ini menggunakan anggaran Rp 15.354.000, namun berdasarkan keterangan lapangan, kebutuhan material dan upah pekerja diperkirakan hanya Rp 6.350.000.
Rinciannya:
Pasir: 3 mobil L300
Semen: 10 sak
Split: ½ mobil L300
Besi 12 mm: 5 batang
Batu: 3 mobil L300
Upah pekerja: Rp 1.000.000
Temuan ini kembali menguatkan dugaan terjadinya pembengkakan anggaran.
Honor Pengajar PAUD/Nonformal Juga Dipertanyakan
Selain proyek fisik, masyarakat juga menyoroti anggaran bantuan honor pengajar PAUD/TK/TPA/TKA/TPG/Madrasah nonformal milik desa yang mencapai Rp 19.200.000.
Warga mempertanyakan aliran dan realisasi anggaran tersebut, sebab dianggap kurang transparan dan tidak dijelaskan secara terbuka kepada masyarakat.
Warga Minta Pemeriksaan
Dengan munculnya berbagai indikasi ini, masyarakat berharap pemerintah kecamatan, inspektorat Tanggamus ,Dan Aparat Penegak Hukum segera melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan ada atau tidaknya penyimpangan anggaran.
Hingga berita ini ditayangkan, Kakon Airnaningan Tri Sugianto belum memberikan tanggapan atau klarifikasi resmi terkait dugaan-dugaan tersebut.
Tim















